Apa itu pembelajaran

Sebelum membahas masalah prinsip belajar dan pembelajaran sangatlah perlu dipahami terlebih dahulu konsep belajar. Apakah belajar itu ?.
Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut.
  • belajar adalah perubahan tingkahlaku;
  • perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan;
  • perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama
Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana tingkahlaku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbeker 1974 dalam Toeti 1992:10) Dari pengertian di atas dapat dibuat  satu kesimpulan bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkahlaku sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri siswa,agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkahlaku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan caramemanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai starategi pembelajaranyang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal.
Dalam pembelajaran proses belajar tersebut terjadi secara  aktif ,bertujuan          ( Arief Sukadi 1984:8) dan terkontrol. Tujuan -tujuan pembelajaran telah dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku. Peran guru disini adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar tersebut
Dalam sistem pendidikan kita (UU. No. 2 Tahun 1989), seorang guru tidak saja dituntut sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran tertentu tetapi juga harus dapat berperan sebagai pendidik. Davies mengatakan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seorang guru perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman berbagai prinsip-prinsip belajar, khususnya prinsip berikut :
  • Apapun yang dipelajari siswa , maka siswalah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif;
  • Setiap mahasiswa akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
  • Seorang siswa akan belajar lebih baik apabila mempengoreh penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajarnya terjadi;
  • Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan mahasiswa akan membuat proses belajar lebih berarti; dan
  • Seorang siswa akan lebih meningkat lagi motivasinya untuk belajar apabila ia diberi tangungjawab serta kepercayaan penuh atas belajarnya (Davies 1971).

Belajar, Mengajar dan Pembelajaran

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas Duffy dan Roehler (1989) mengatakan apa yang dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancar, bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam kelas. Sementara itu pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum.
Dalam buku pedoman melaksanakan kurikulum SD,SLTP dan SMU (1994) istilah belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, lingkungan, guru dll. Selama ini Gredler (1986) menegaskan bahwa proses perubahan sikap dan tingkahlaku itu pada dasarnya berlangsung pada suatu lingkungan buatan (eksperimental) dan sangat sedikit sekali bergantung pada situasi alami (kenyataan). Oleh karena itu lingjungan belajar yang mendukung dapat diciptakan, agar proses belajar ini dapat berlangsung optimal. Dikatakan pula bahwa proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut dengan pembelajaran. Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan. Gagne dan Briggs (1979:3) mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Sepintas pengertian mengajar hampir sama dengan pembelajaran namun pada dasarnya berbeda. Dalam pembelajaran kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di sekolah-sekolah istilah pembelajaran atau proses pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar dimana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkahlaku siswa. Apa yang dipahami guru ini sesuai dengan pengertian yang diuraikan dalam buku pedoman kurikulum (1994:3).
Sistem pendidikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sistem masyarakat yang memberinya masukan maupun menerima keluaran tersebut. Pembelajaran mengubah masukan yang berupa siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik. Fungsi sistem pembelajaran ada tiga yaitu fungsi belajar, fungsi pembelajaran dan fungsi penilaian. Fungsi belajar dilakukan oleh komponen siswa, fungsi pembelajaran dan penilaian ( yang terbagi dalam pengelolaan belajar dan sumber-sumber belajar) dilakukan oleh sesuatu di luar diri siswa (Arief,S. 1984:10). Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran namun hasil belajar akan tampak jelas dari suatu pembelajaran. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan sebagainya. Dalam pembelajaran hasil belajar dapat dilihat langsung, oleh karena itu agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan berkembang semaksimal mungkin dalam proses belajar di kelas maka program pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh para guru dengan memperhatikan berbagai prinsip-prinsip pembelajaran yang telah diuji keunggulannya.

Tarian Pangkur saguh

 

Apa itu tarian pangkur sagu ?
tarian pangkur sagu merupakan tarian papua yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat  papua dengan  membuat sagu mulai dari menebang pohon hingga memeras air  sagu, hingga sagunya siap di olah. dalam membuat sagu masyarakat papua sering mengadakan ritual pesta yang berupa  menyanyi dan menari  tarian pangkur sagu merupakan simbol gotong royong , kebersamaan dan rasa syukur kepada tuhan
tarian pangkur sagu biasanya di tampilkan alam acara pemetasan atau dalam penyambutan tamu

cara Meningkatkan Pendidikan Di Papua

How to make improve education in papua

Seringkali muncul dalam fikiran kita  jika  di amati secara saksama pendidikan yang ada di papua , yang begitu memprihatinkan , meskipun papua sudah di bantu oleh pemerintah  pusat dengan memberikan anggaran yang cukup besar, atau yang biasa di sebut dengan OTSUS (  otonomi Khusus  ), hanya dapat terasa sampai di sekolah sekolah yang ada di perkotaan saja, sedangkan sekolah sekolah yang ada di daerah terpencil masih banyak yang belum di perhatikan  contoh yang dapat kita lihat sekolah yang ada di perkotaan berbeda dengan yang ada di pedalaman terpencil  mulai dari bangunanya, sarana dan prasarananya, media pembelajaran yang di pakai, dan juga tenaga guru yang masih minim  apalagi jika kita  melihat pada kondisi geoegrafis papua , hampir sebagian besar masayarakat papua   banyak yang tinggal di pedalaman terpencil, yang sulit di jangkau  dan  di pesisir pantai. Pemerataan pendidikan di papua masih belum stabil,    inilah yang menjadi problem in papua Hampir 75 % anak anak yang ada di papua belum mendapatkan pendidikan yang layak,  banyak yang tidak bersekolah , buta huruf, tidak bisa baca dan menulis. Walaupun sudah di lakukan program pemberantasan buta huruf di papua . tetapi masih saja ada yang belum bisa membaca menulis dan berhitung, meskipun sudah di kirim tenaga guru ke wilayah pedalaman , dan pesisir , tetapi banyak tidak betah, tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan,  kondisi ekonomi , banyak hal yang mempengaruhi sehingga membuat mereka tidak mampu mengabdi di tempat tugas  
Tantangan terbesar yang masih sangat sulit untuk di pecahkan  hingga saat ini,  untuk itu  solusi untuk memecahkan masalah atau mencari jalan keluar adalah  mempersiapkan tenaga guru yang berasal dari papua atau yang sudah lama di papua sehingga mereka tidak keget kaget dengan kondisi yang ada di papua yang cukup Ekstrim  siap untuk di tempatkan di mana saja,   mempersiakan tenaga guru bisa beradaptasi dengan lingkungan , di mana tempat dia bekerja , mampu menguasai bahasa daerah setempat  di mana dia bekerja, karena  bahasa merupakan salah satu dari problem education in papua   banyak siswa yang tidak mengerti bahasa Indonesia sehingga banyak guru yang sulit untuk mengajarkan materi pelajaran kepada siswa .  padahal untuk mempelajari ilmu  pengetahuan  kepada siswa di perlukanya bahasa. Perubahan besar dapat terjadi di papua apabila pendidkan sudah bejalan   dengan baik dan merata , mengapa demikian karena pendidikan di papua merupakan ujung tombak   dalam perubahan sumber daya manusia ( SDM )  yang ada di papua.
Diberdayakan oleh Blogger.